Jumat, 20 Oktober 2017

WALI PAIDI 22

(Pengarang : tidak tahu, diambil dari blog ekapitano)

Diceritakan pd edisi yg lalu, dlm kesedihannya wali paidi duduk tertidur & berminpi melihat seluruh teman2nya membawa lampu petromak, tampak sinar yg terang benderang dikamar masing2 santri krn lampu petromak yg mrk bawa, sedang kamar wali paidi tidak bersinar, wali paidi menunduk, dia merasa dirinya kotor & tdk berguna
" ya Allah aku pasrahkan diriku padamu, aku ridlo dg ketentuanmu kpdku...."
Lalu tiba2 ada sinar yg lebih terang keluar dr dalam kamar wali paidi, sinar itu begitu terangnya sehingga sinar2 yg keluar dr kamar santri yg lain seakan meredup, Wali paidi melihat tangan yg begitu halus memegang lampu petromak keluar dr kamarnya, ketika berada dihadapannya wali paidi mendongak ke atas, wali paidi begitu terharu melihat yg membawa lampu tsb 
" anta misbahus shuduri......ya Rasulullah....anta misbahus shuduri....." jerit wali paidi 
Dilihatnya Rasulullah tersenyum kpdnya, seakan beliau berkata : ” kamu jgn bersedih hati, aku yg akan membimbingmu...." 
Rasulullah lalu duduk disamping wali paidi & mengangkat lampu petromak itu tinggi2 sinar yg terpancar itu menyebar dg lembut menyinari seluruh pondok, Wali paidi terbangun ktk adzan isya berkumandang, hati wali paidi dipenuhi kebahagiaan, damai hatinya dirasakan menjalar keseluruh tubuhnya, tubuhnya menjadi segar & ringan, masih terasa kesejukkan senyum Rasulullah kpd dirinya 
Keesokan paginya wali paidi dipanggil kiai, setelah mandi & berpakaian rapi wali paidi sowan ke kiai, dilihatnya kiai sdh menunggunya didepan ndalem, didepannya ada meja bulat dr kayu jati, diatasnya Ada dua csngkir kopi, & ada dua bungkus rokok gudang garam ijo & dji sam soe, kiai mempersilahkan wali paidi duduk
" diminum kopinya ..." ucap kiai 
" inggih..." jawab wali paidi 
Kiai lalu mengambil rokok gudang garamnya & menyalakannya, semenit kemudian asap rokok & kopi mengepul disekeliling mereka 
" itu dji sam soe rokokmu...dinyalakan aja.." perintah kiai 
"inggih..." jawab wali paidi lalu menyalakan rokoknya 
Terjadi keheningan diantara mereka, kiai hny diam, sesekali beliau mengucapkan kalimat tasbih, wali paidi hny menunduk. Lalu kiai berkata lagi kpd wali paidi " aku sengaja bersikap keras kpdmu, spy kamu tdk bergantung kpdku, aku pingin km lebih bergantung kpd Allah secara lansung, " 
Kiai menghisap rokoknya dalam2, lalu berkata lagi " Dan lagi, kelak kedudukanmu itu akan lebih tinggi drpd kedudukanku, aku tdk mengijinkanmu ikut belajar itu krn kamu lebih cocok mempelajari ilmu hikmah, tp bukan aku yg mengajarkan hal itu, kelak gurumu dr tulungagung yg mengajarkan hal itu kpdmu..." 
Wali paidi mengangguk, walau kiainya ini terang2an mengatakan klo kedudukannya kelak akan lebih tinggi, dihadapan kiainya ini wali paidi semakin hormat, hatinya diliputi ketawadu'an yg begitu kuat kpd kiainya ini " mimpimu td malam jadikan kekuatan dlm hatimu..." ucap kiai singkat 
Wali paidi agak terkejut mendengar ucapan kiainya ini, ternyata kiai mengetahui mimpiku td malam bathin wali paidi 
" dan ciri orang ahli hikmah..." kiai berhenti, setelah menyeruput kopinya kiai melanjutkan kata2nya lagi " hatinya tdk pernah lupa kpd Allah, hatinya dipenuhi dg Allah, lantunan dzikir yg berputar2 didalamnya.." Kata kiai lalu berdiri mendekati wali paidi, kiai menaruh tangannya didada wali paidi " penuhi hatimu dg Allah...." kata kiai 
Bergemuruhlah hati wali paidi, hatinya berdzikir dg sendirinya.." Allah...Allah...Allah...." secara terus menerus 
" Wis ...sekarang waktunya kamu bersih2 ndalem & pondok..." perintah kiai lalu masuk ke ndalem 
Wali paidi berdiri & beranjak dr ndalem menuju ke kamarnya mengambil sapu lidi lalu mulai menyapu halaman pondok, & menata sandal para santri yg berserakan didepan kamar, hati wali paidi terus berdzikir, kadang suara sapunya ketika digerakkan ketanah berbunyi seakan ikut berdzikir mengiringi dzikir wali paidi 
Sejak itu wali paidi begitu tekun & begitu tawaduk melayani pr santri, sikap wali paidi yg begitu mengalah & manut saja ketika disuruh2 para santri menjadikannya banyak santri yg kurang ajar kepadanya
Suatu ketika Ada santri yg hafids ( hapal alqur'an ) menggoda wali paidi dg sangat kelewatan, lalu tiba2 saja hapalannya hilang, santri yg hafids ini bingung krn ujian kelulusannya sebentar lagi diujikan & syarat kelulusannya adalah hrs hapal alquran 30 juz, peristiwa hilangnya hapalan santri ini akhirnya dilaporkan kpd kiai 
" suruh dia minta maaf kpd paidi, & jangan diulangi lagi kekurang ajaran kpd paidi, klo diulangi lagi bisa hilang hapalannya secara permanen..." kata kiai. 
Jawaban kiai ini dilaporkan kpd santri yg hafids tsb, & dg menangis santri ini minta maaf kpd wali paidi. Wali paidi kaget ketika Ada santri yg menangis kpdnya & minta dimaafkan kesalahannya. 
Wali paidi dg hormat berkata " salah nopo Gus, mboten wonten sing salah, ( salah apa Gus, tdk ada yg salah).." 
Santri ini tetap saja menangis dihadapan wali paidi, " inggih2 saya maafkan.." kata wali paidi walau tdk mengerti apa permasalahan yg terjadi. 
Dan atas kehendak Allah hapalan santri tsb berangsur angsur kembali lagi, memang benar kata Allah, barang siapa memusuhi waliku, Aku mengumumkan perang dgnya, begitulah yg terjadi thdp santri yg hafids ini, Allah yg tdk terima atas perlakuaannya thdp wali paidi, walau wali paidi merasa biasa saja. 
Sejak peristiwa itu para santri tdk berani lg bersikap kurang ajar kpd wali paidi, malah mrk menganggap wali paidi sekarang sebagai sesepuh pondok wakil kiai didalam pondok. Wali paidi bersikap biasa saja, dia tiap pagi tetap menyapu halaman pondok & menata sandal para santri, hatinya tetap biasa saja tidak merasa hebat atau merasa rendah diri, baginya ketika menyapu halaman pondok & menata sandal para santri itulah waktu ia bercakapap cakap dg Allah..... 
BERSAMBUNG...

Kamis, 19 Oktober 2017

WALI PAIDI 21

(Pengarang : tidak tahu, diambil dari blog ekapino)

Wali paidi adalah anak ketiga dari tiga bersaudara, dia anak terakhir,kakaknya yg pertama namanya sholeh, dan sekarang dia jadi kiai di daerah Kediri, punya pondok salaf kecil, yg hanya ramai ketika bulan ramadlan, sudah menjadi budaya kalau bulan ramadlan banyak santri dari pondok lain yg ngaji posoan hanya untuk menghatamkan beberapa kitab, karena kalau ngaji pas bulan ramadlan ngaji kitabnya super cepat yg bertujuan memang untuk menghatamkan bukan untuk kepahaman
Sholeh kakaknya wali paidi ini memang sangat cerdas dan pintar, sejak lulus madrasah ibtidaiyyah ( setingkat SD ) dia sudah mondok, dia selalu dapat rangking dikelasnya , sehingga tidak heran ketika dia lulus dia diambil menantu seorang kiai di daerah Kediri, dan setelah ayah mertuanya wafat, dialah yg meneruskan menjadi pengasuh pondok pesantren peninggalan mertuanya.
Sedang kakak perempuanya menjadi istri seorang kiai besar didaerah jawa tengah, kakaknya ini memang cantik, kulitnya putih seperti ibunya dan wajahnya elok ke arab-araban seperti bapaknya, kakak perempuannya ini sering dan berkali – kali ketika pulang meminta orang tuanya untuk tinggal dengannya , pindah ke jawa tengah, dan kemauan kakaknya ini sangat didukung keluarga suaminya, kebetulan keluarga suami kakaknya ini kaya raya, bukan karena pondoknya yg besar tapi keluarga suami kakakku ini mempunyai kebun teh yg ber hektare-hektare luasnya. Tapi orang tuanya tidak mau menerima tawaran kakak perempuannya ini, mereka sudah bahagia melihat anak mereka bahagia itu alasan mereka.
Kakak perempuan wali paidi ini juga sejak kecil sudah berangkat mondok di pesantren di daerah jawa tengah, dan ketika lulus kakaknya ini di ambil menantu oleh pengasuh pondoknya. Sedangkan sejak kecil wali paidi selalu dirumah, ketika ditawari untuk mondok dia tidak mau, wali paidi masih ingin berbakti kepada orang tuanya, karena orang tuanya sudah tua, wali paidi tidak tega kalau meninggalkan orang tuanya sendirian tanpa siapa – siapa yg selalu siap membantunya, wali paidi sudah sangat senang melihat kakaknya telah menjadi orang semua
Tapi ketika wali paidi sudah lulus aliyah, dia disuruh abahnya untuk mondok, abahnya bermimpi bertemu dengan sunan gunung jati yg menyuruhnya untuk memondokkan anaknya, ibunya sebenarnya menentang keras ke inginan abahnya, ibunya ini tidak tega melihat wali paidi pergi sendirian di tempat yg jauh, ibunya ini sangat sayang dan memanjakan wali paidi, tapi abahnya tetap bersikukuh untuk tetap memondokkan wali paidi, keputusan abahnya tidak bisa diganggu gugat, abahnya ini memang keras dan tidak mau mengalah kalau mengenai hal2 yg bersifat aqidah, walaupun dihal lain yg tidak bersifat aqidah abahnya ini sering mengalah terhadap ibunya.
Berangkatlah wali paidi mondok ke jombang sesuai petunjuk sunan gunungjati yg disampaikan melalui abahnya, pondok wali paidi ini pondok yg sangat istimewa, santrinya sedikit tapi rata2 pintar dan alim semua, anak2 yg mondok disini rata2 sejak syanawiyah sudah disuruh menghapalkan al quran dan kebanyakan mereka ketika lulus sudah bisa hapal alqur’an dan ketika memasuki aliyah baru diajarkan ilmu nahwu shorof, pengasuh pondok wali paidi ini orangnya terlihat biasa, perawakannya kecil dan kulitnya agak hitam karena seringnya beliau pergi kesawah, tapi menurut khabar dari santri2 yg didengar oleh wali paidi bahwa kiai pengasuh ini sebenarnya adalah seorang wali yg mastur ( tersembunyi )
Ketika wali paidi sowan dg abahnya ke pengasuh pondoknya, abahnya bilang kepada mbah kyai
“ mbah yai, saya titipkan anak saya kepada sampeyan, saya pasrah dan ridlo dg apapun yg akan mbah kyai lakukan terhadap anak saya, andai mbah kyai menyembelihnyapun, saya ikhlas…”
“ ingih…inggih…insya Allah anak sampeyan ini jadi orang yg bermanfaat…” ujar mbah kyai
Lalu wali paidi diantar abahnya ke kamar pondoknya, abahnya berkata kepada wali paidi :
“ nak…aku memondokkan kamu ini bukan bertujuan membuatmu supaya pinter, tapi aku pingin kamu mondok ini belajar akhlaq yg baik kepada kiaimu, apapun yg diperintah kiaimu laksanakan dg ikhlas, andai kiai menyuruhmu memotong tanganmupun kamu harus melakukannya, tanpa harus bertanya apa alasannya…”
“ inggih abah…” jawab wali paidi
Ke esokkan harinya wali paidi dipanggil oleh abah yai kendalem, bergegaslah wali paidi menemuai abah yai Setelah bersalaman wali paidi duduk di lantai, di depannya abah yai duduk dg bersandarkan tembok, kaki kananya diangkat dan tampak di selipan jari tangan kanan abah yai terselip rokok kretek gudang garam hijau
“ paidi…kamu mondok disini gak usah ikut belajar ngaji, percuma otakmu gak akan kuat untuk menghapalkan alqur’an, apalagi belajar nahwu dan shorof, ..” ucap abah yai
Wali paidi terdiam, hatinya merasa terpukul dan sedih, tidak dinyana kiainya akan berkata seperti itu, walau pesan abahnya kpd dirinya kepintaran bukan tujuannya untuk dipondokkan, tapi ucapan kiainya ini begitu menghujam hatinya.
“ mengapa…apa kamu gak terima, kalau kamu gak terima dan gak mau mondok disini ya pulang saja, ..” kata kiainya dg cuek
Setelah menghisap rokoknya, kiai berkata lagi
“ abahmu menitipkan kamu kepadaku ini supaya mendidikmu, menjadikanmu sebagai orang yg bermanfaat, dan aku lihat kamu ini gak cocok untuk belajar, gak ada manfaatnya krn otakmu yg kendo itu, aku melihat kamu ini lebih pas kalau menjadi kacung disini, membantu bersih2 ndalem, dan membantu memudahkan santri2 lain untuk belajar disini, membersihkan kamar mereka, menatakan sandal mereka, mengisi bak kamar mandi dan sebagainya..”
Wali paidi terdiam hatinya marah bercampur sedih, dia sangat sedih dibilang otaknya kendo, tapi dia teringat pesan abahnya untuk manut atas apapun perintah kiainya
“ bagaimana, apa kamu sanggup menjadi kacung disini…” ucap kiainya lagi
“ inggih kyai…” jawab wali paidi pelan
“ kalau begitu mulai sekarang kamu bersih2 ndalem , habis itu bersih2 pondok…” ucap kiainya 
Sejak saat itu wali paidi selama di pondok hanya menjadi kacung bagi santri yg lain, pertama dia agak uring – uringan menjalankan perintah kiainya ini tapi lama kelamaan hatinya menjadi sadar, dia ini sebenarnya jg belajar, belajar menjalankan perintah kiainya dg baik dan benar, cuma perintah bagi dirinya saja yg berbeda, dia disuruh melayani santri yg lain, sedang santri yg lain di perintah untuk belajar dg tekun, sama-sama menjalankan perintah kiai 
Di suatu malam sehabis magrib, wali paidi duduk termenung di depan kamarnya, dia melihat para santri ada yg menhapalkan al qur’an dan sebagaian yg lain bermusyawarah membahas permasalahan nahwu dan shorof, hati wali paidi menjadi gundah, dia merasa sangat bodoh dan gak bisa apa-apa, apalagi kemarin kakaknya berkunjung kepadanya dan mengetes kemampuannya dalam hal pengetahuan agama dan dia tidak bisa sama sekali untuk menjawab pertanyaan kakaknya itu, 
Di lihatnya para santri punya kemahiran di bidangnya masing – masing, sedang dia hanya bisa menyapu dan menata sandal mereka, dalam kegundahannya itu wali paidi tertidur dg posisi terduduk didepan kamarnya
Wali paidi bermimpi, dalam mimpinya tsb dia seakan terbangun dari tidurnya dan masih dalam keadaan duduk di depan kamarnya, dilihatnya kamar – kamar santri yg lain pada bersinar terang, cahaya – cahaya yg keluar dari kamar2 itu berasal dari lampu petromak yg dibawa para santri, terpancar kegembiraan dari wajah para santri karena mempunyai lampu ditangan mereka sedang kamar wali paidi tidak mengeluarkan cahaya karena wali paidi tidak mempunyai lampu petromak seperti mereka, Tapi tiba-tiba ada cahaya yg keluar dari dalam kamar wali paidi, cahaya itu begitu sangat terang sehingga cahaya – cahaya yg keluar dr kamar yg lain seakan meredup terkena cahaya dr kamarnya ini. Cahaya itu mendekati wali paidi, setelah cahaya itu mendekat dilihatlah sebuah lampu petromak yg dibawa seseorang, wali paidi melihat sebuah tangan yg begitu putih dan halus memegang lampu petromak itu, wali paidi mengarahkan pandangannya ke atas, wali paidi begitu terkejut dan begitu terharu setelah tahu siapa yg membawa lampu petromak tersebut…… ( bersambung…)

WALI PAIDI 19-20

Lagi lagi untuk Eps. 19-20 ditiadakan dan tulisan yang banyak di internet untuk wali paidi eps. 19-20 jauh dari alur cerita yg asli dan gaya bahasanya berbeda, jadi langsung lanjut ke eps. 21.

WALI PAIDI 17-18

(Pengarang : tidak tahu, diambil dari blog ekapitano)

wali paidi duduk dg tenang, diambilnya secangkir kopi yg ada disampingnya, dg perlahan dia melanjutkan menghisap rokok mastna wastulasta warruba ( 234 dji sam soe ) nya, angin semilir menerpa wajahnya, wali paidi sedang berada diatasmenara masjid kudus, masjidnya sunan kudus setelah rokoknya habis, wali paidi membasahi mulutnya lagi dg kopi seperti orang berkumur, wali paidi mulai tawasulan, ketika fatihah pertama dibaca, angin dg sangat perlahan mulai berhenti, wali paidi mulai membaca wirid2 khusus amalan thoriqoh yg dianutnya, suasana jd hening seakan bumi dan seluruh hawanya berhenti.... 
sifat diri wali paidi mulai hilang berganti sifat mulia guru mursyidnya dan dg perlahan sifat gurunya jg mulai hilang berganti sifat ilahiyyah, disini wali paidi merasakan ketenangan yg begitu luarbiasa, seakan wali paidi berada didalam lautan yg begtu luas. sirr wali paidi keluar dr tubuh wali paidi, melayang - layang ke angkasa, wali paidi bisa melihat tubuhnya yg sedang duduk ditas menara, sirr wali paidi terus melayang mengitari kota kudus, dan mulai terdengarlah sebuah tangisan yg begitu menyayat hati, sirr wali paidi mengikuti dari mana asal suara itu, sirr wali paidi turun mendekati keranjang sampah, ternyata dari situlah suara tangisan itu, sirr wali paidi semakin mendekat, dilihatnya yg menangis itu adalah sebuah kulit semangka 
" mengapa kamu menangis..." tanya sirr wali paidi
" aku sedih, ketika aku tumbuh besar dan terasa manis aku diambil oleh petani dan ijualnya, aku begitu senang bisa membahagiakan pr petani, tapi ketika mau dimakan aku ditinggalkan dan dibuang, hanya isinya yg  dimakan....aku merasa tidak ada manfaatnya....." jawab kulit semangka dan menangis lagi 
" jangan bersedih aku akan kembali lagi kesini..." kata sirr wali paidi 
dengan secepat kilat sirr wali paidi kembali ke tubuhnya, sehabis mengambil rokoknya wali paidi turun dr menara dan pergi ke tempat kulit semangka yg dilihatnya tadi wali paidi masih ingat betul, bahwa keranjang sampah itu berada dihalaman sebuah masjid yg berada di tengah kota kudus, setelah sampai wali paidi lansung menuju keranjang sampah itu, dan mulai mengais2 sampah, orang2 yg lagi tadarusan didalam masjid heran melihat tingkah wali paidi dan wali paidi tersenyum dg sumringah ketika ia menemukan kulit semangka yg dicarinya dan begitu lahapnya wali paidi memakannya, orang2 yg melihat wali paidi menjadi maklum,
" oh ternyata orang gila tho ...." bathin mereka dan melanjutkan kembali tadarusannya. 
dg masih mengunyah kulit semangka, wali paidi pergi meninggalkan masjid.
" mungkin beginilah yg dialami oleh imam al ghozali yg pada waktu itu terkenal dg tirakatnya dg doyan memakan kulit semangka yg dicarinya di keranjang2 sampah" bathin wali paidi.... 
WALI PAIDI 18
malam ini hati wali paidi sedang galau entah kenapa, mengapa tiba2 saja perasaan galau menghinggapi hati wali paidi dan kepalanya tiba- tiba saja pusing
" hmmm....pasti ini ada yg ngerasani ( gosipin ) aku.."
wali paidi menselonjorkan kakinya lalu menyandarkan tubuhnya ditiang langgar miliknya, ketika wali paidi mau beranjak dari duduknya, datanglah seorang tamu yg lansung nyelong masuk dan mendekati wali paidi,ketika si tamu sudah dekat dg wali paidi, tiba2 saja
" huekk juh.." sitamu dg semangat meludahi wali paidi, wali paidi kaget bukan kepalang
" siapa sitamu ini, kok tiba2 saja meludahi aku " bathin wali paidi
" huek..huek..juh..." sitamu meludah lagi, kali ini mengenai mata wali paidi,
wali paidi diam saja, dengan ujung bajunya dia mengusap ludah yg mengenai wajahnya dg bekacak pinggang sitamu ini mengangkat wajahnya lalu menunduk lagi dan
" huekkkkk Juh..juh.." sitamu mengeluarkan semua ludahnya, wajah wali paidi jibrat ludah semua,
wali paidi mulai menangis, dg perlahan wali paidi mengusap lagi wajahnya, lalu dg lembut wali paidi bertanya kepada sitamu " siapakah tuan...?"
si tamu dg tersenyum menjawab :
" aku adalah malaikat yg disuruh mengujimu, karena orang2 banyak yg memuji kalau kamu adalah orang yg sabar, makanya Allah menyuruhku untuk membuktikan apakah benar pujian orang terhadapmu, dan ternyata benar, kau memang orang yg sabar " jawab orang itu lalu ngeloyor pergi
wali paidi hanya tertegun, dan tidak begitulama datang lagi orang yg sangat perlente, wajahnya ganteng, gagah dan memakai stelan jas dan berdasi, sungguh gagah dan ganteng sekali setelah turun dari mobil mewahnya, sitamu mendekati wali paidi dan dg tersenyum si tamu ini duduk didekat wali paidi
" mas maaf mengganggu sebentar, bisa minta duwitnya mas, atm saya tadi hilang, buat beli bensin mas, .." kata si tamu
wali paidi memandang sitamu dg heran" minta berapa " tanya wali paidi
" sedikit mas, 1 juta saja " jawab sitamu
" wah kalo segitu gak punya aku.." jawab wali paidi
" ya berapa saja, pokoknya ada " pinta si tamu
wali paidi agak ragu, tapi dia membuang jauh2 perasaan itu, bagaimanapun dia harus menolong orang yg butuh pertolongan, gak peduli siapapun itu. wali paidi menurunkan kopyahnya dan mengambil uang dari selipan kopyahnya, tanpa dihitung dia menyerahkan semuanya.dg tersenyum sumringah si tamu menerima uang
pemberian wali paidi
" terima kasih, ternyata benar pujian orang2 terhadapmu, kamu adalah orang yg dermawan.." kata sitamu
" siapakah tuan " tanya wali paidi
" aku adalah malaikat yg disuruh mengujimu " jawab sitamu lalu ngeloyor pergi seperti tamu yg pertama
wali paidi menunduk, dia sadar sekarang, mengapa hatinya jadi galau dan kepalanya jadi pusing, ternyata banyak orang yg ngerasani dg memuji-muji dirinya, dia tahu bahwa Allahlah yg pantas dipuji, Allahlah yg maha penyabar, Allahlah yg maha dermawan, Allah cemburu dan mengutus malaikat mengujiku karena banyak yg memuji aku sebagai orang yg sabar dan orang yg dermawan
" assalamu'alaikum..." wali paidi tersadar dari tafakkurnya, setelah mendengar suara orang yg mengucapkan salam kepadanya
" wa alaikum salam " jawab wali paidi berdiri
di depan wali paidi wanita yg sangat cantik, memakai celana ketat dg atasan baju longgar lengan panjang putih, dan memakai kerudung ala kadarnya, tampak rambutnya yg berkilau kemerahan
" kenalkan nama saya Mulan Jameela.." ucap wanita ini dg genit sambil menyodorkan tangannya
wali paidi terdiam dan membathin" ujian apalagi ini, di uji apa lagi diriku ini ..."

WALI PAIDI 16

Untuk Eps. 16 Memang ditiadakan langsung ke eps. 17, banyak tulisan di internet tentang wali paidi eps.16 yg menurut saya alur cerita dan gaya bahasanya berbeda.

WALI PAIDI 13-15

(Pengarang : tidak tahu, diambil dari blog ekapitano)

MENGENANG GUS DUR DALAM RANGKA HAUL KE II BELIAU
Sehabis tahlil bersama dalam rangka memperingati Haul Gus Dur ke II , wali paidi bersama warga berkumpul bareng ngopi bersama –sama , mereka saling berkelompok tiga sampai empat orang membicarakan dan mengenang Gus Dur , dan diselingi adu argument mengenai apa rahasia dibalik sepak terjang Gus Dur dimasa lalu.
Wali paidi tersenyum – senyum meihat tingkah laku mereka, wali paidi sendiri duduk – duduk bersama empat orang dg satu cangkir kopi besar berada ditengah, mereka berlima joinan bersama-sama, indah dan rukun sekali.
Paijo tetangga wali paidi mulai membuka pembicaraan dg bertanya kepada wali paidi
“ kang menurut sampeyan gimana gus dur selama jadi presiden yg Cuma sebentar itu..? “
“ sebelum kita membahas tentang itu semua, alangkah baiknya kita mengulas lagi sejarah sebelum Gus Dur jadi presiden “ jawab wali paidi
“ wah..sipp iki kang, gimana ceritanya…” kata teman – teman yg lain
Dulu ada seorang kiai didaerah blitar namanya kiai rohimi, beliau ini ahli istikhoroh, banyak sekali kiai yg sowan kepada kiai rohimi ini guna menanyakan apa makna isyarah yg diterima, dan kiai rohimi ini bisa menafsiri isyarah2 yg ditanyakan kepadanya, dan semuanya tidak pernah meleset, hamper 100 persen mendekati kebenaran.
Kehidupan sehari-hari beliau adalah sebagai petani desa yg sangat sederhana, tiap pagi beliau diantar cucunya pergi kesawah dg naik sepeda onthel, biasanya para tamu yg mau sowan kepadanya menunggunya didepan ndalem, menunggu beliau pulang, dan didalam rumah yg berdinding kayu jati itulah kiai rohimi menerima para tamunya, didalam rumah kiai rohimi ada sebuah kamar khusus yg disediakan untuk gus dur kalau berkunjung kesitu dan menginap.
Gus dur sebelum jadi presiden telah banyak menerima isyaroh2, dan menanyakan kepada kiai rohimi apa makna isyaroh2 yg dia terima
“ kang, kiai rohimi ini tingkatannya lebih tinggi daripada gus dur ya.., sampai gus dur sendiri minta tolong untuk menafsiri isyaroh yg beliau terima“ ucap paijo kepada wali paidi
“ tidak mesti begitu, kamu tahu pak ridwan tetangga kita, yang jadi dosen di sebuah salah satu universitas terkenal itu ..” Tanya wali paidi
“iya saya tahu kang…” jawab paijo
“ ketika ban mobilnya bocor, apa pak ridwan menambal ban mobilnya sendiri..” Tanya wali paidi lagi
“ tidak kang, pak ridwan jelas gak bisa, ban itu akan ditambalkan ke tukang tambal ban” jawab paijo
“ dg seperti itu, apa tingkatan tukang tambal ban itu lebih tinggi daripada tingkatan pak ridwan yg dosen itu…” Tanya wali paidi sekalilagi
“ ya tentu tidak kang, “ jawab paijo mulai mengerti
“begitulah apa yg terjadi diantara gus dur dan kiai rohimi ini tidak bisa jadi acuan siapa lebih tinggi tingkatannya “ jelas wali paidi
Wali paidi menyedot rokok dji sam soe nya dan nyeruput kopi sedikit lalu melanjutkan ceritanya
“sampeyan akan jadi orang nomor satu di Indonesia, tapi hanya sebentar “ ucap kiai rohimi kepada gus dur, menafsiri isyaroh yg diterima gus dur
“ berapa lama kiai…” Tanya gus dur
“ tidak sampai tiga tahun “ jawab kiai rohimi
“ tugas yang sangat berat “ ucap gus dur tanpa memperdulikan lama jabatannya
“ iya ini memang tugas yg sangat berat gus, dan sampeyan akan diturunkan oleh rakyat sampeyan sendiri..” kata kiai rohimi
“ kalau ini memang tugas, biarpun sebentar tidak apa-apa yg penting bermanfaat,” ucap gus dur
Gus dur menerima dg lapang dada isyaroh yg diterimanya dari kiai rohimi, beliau tidak peduli walaupun dalam kepimpinanya kelak , beliau di recoki dan akhirnya diturunkan dg tidak terhormat, gus dur berperinsip biarlah orang memusuhinya asal Allah menyayanginya, biarlah orang menghinanya asal Allah ridlo kepadanya
Beberapa bulan kemudian ganti para kiai sepuh yg mendapatkan isyaroh – isyaroh dari Allah mengenai Gus Dur, para kiai tidak mau gegabah dg menafsiri sendiri isyaroh yg diterima oleh mereka, para kiai sepuh sowan ke kiai rohimi menanyakan apa arti isyaroh yg mereka terima, memang nama kiai rohimi dikalangan para kiai2 NU sangat dikenal, krn dalam menafsiri isyaroh kiai rohimi ini jagonya.
Setelah mendapat arti isyaroh dari kiai rohimi , para kiai sepuh ini menyampaikannya kepada Gus Dur ,dan gus dur dg penuh ta’dzim menerima mereka dan mengucapkan terimakasih karena memperhatikannya selama ini, walau gus dur sendiri sudah tahu kalau dirinya akan jadi presiden, bahkan gus dur sudah tahu masa kepemimpinannya yg Cuma sebentar itu sebelum para kiai ini mengetahuinya, pertemuan ini dicium oleh wartawan, dan ramailah berita pertemuan dikala itu, dan para kiai sepuh ini dijuluki oleh wartawan sebagai poros langit, disesuaikan dg kelompok yg mengusung Gus Dur jadi presiden yaitu poros tengah, dan kebetulan pemimpin kelompok kiai sepuh ini adalah kiai faqih langitan tuban, jadi pas lah sebutan bagi mereka yaitu “poros langit”
Dan kita semua tahu gus dur secara mengejutkan benar – benar jadi presiden, walaupun gus dur dan para kiai sepuh sama sekali tidak terkejut dg hal itu, karena para kiai sepuh dan gus dur sudah tahu sebelumnya
Awal pemerintahan gus dur baik – baik saja, hubungan gus dur dg bu mega tampak mesra, mereka bergantian mengadakan sarapan pagi bersama, kadang di istana presiden kadang di istana wakil presiden, tapi lama kelamaan para koruptor dan penggila jabatan mulai kawatir dg ketegasan gus dur dalam memimpin Negara ini,
mereka mulai tidak bebas korupsi dan menumpuk – numpuk kekayaan pribadi karena ketatnya pengawasan gus dur dikala itu, mereka mulai mendanai para mahasiswa untuk mendemo gus dur, mengangkat isu-isu yg memojokkan gus dur, mereka para koruptor menunggu momen yg tepat untuk menjatuhkan gus dur
Gus dur memang terkenal dg gaya ngomongnya yg blak – blakan, gus dur berprinsip “ padhakno pengucapmu podho karo karepe atimu” , begitulah ketika gus dur dimintai pendapat oleh wartawan tentang bu mega yg sering diam aja, gus dur dg enteng menjawab
“ dia itu bodoh “ Jawaban gus dur itu didengar oleh pramono anung yg ketika itu kalau gak salah masih menjabat sebagai sekjen PDIP, dan oleh pramono ini jawaban gus dur itu disampaikan kepada ibu mega, ngambeklah bu mega waktu itu, bu mega tidak mau menemui gus dur ketika sarapan pagi bersama di istana wakil presiden,
dan inilah kesempatan yg ditunggu oleh para koruptor dan penggila jabatan, inilah celah yg bisa menurunkan gus dur dari kursi presiden, bathin mereka
Dan barulah para kiai sepuh dapat isyaroh lagi , kalau gus dur akan dilengserkan dari kursi presiden, para kiai sepuh atau kiai poros langit ini sowan lagi kepada kiai rohimi, minta pendapat dan minta solusi gimana baiknya dan supaya gus dur masih bisa jadi presiden, kiai rohimi mengatakan kepada para kiai
“ gus dur akan bisa tetap jadi presiden kalau mau minta maaf kepada ibu mega, walaupun gus dur tidak ada niat merendahkan ibu mega” ucap kiai rohimi,
biarpun kiai rohimi sdh tahu klo jabatan gus dur cuma sebentar, tapi kiai rohimi tetap memberi peluang kpd para kiai, kiai rohimi berkeyakinan bahwa Allah jualah penentu akhir suatu kisah, isyaroh hanyalah perlambang
Para kiai kembali menemui gus dur dan menyampaikan apa yg diperoleh dalam isyarohnya dan juga menyampaikan pesan kiai rohimi, tapi gus dur tidak mu melakukannya, bukan berarti gus dur tidak mau minta maaf krn malu atau gengsi, tapi apa yg dialami gus dur kurang lebih persis seperti apa yg dialami oleh sayyidina ali, ketika dalam peperangan sayyidina Ali mau membunuh orang kafir yg sudah terjatuh diatas tanah, sayyidina ali tiba2 mengurungkan niatnya ketika orang kafir itu meludahinya, orang kafir itu heran melihat sayyidina ali yg tiba-tiba urung membunuhnya dan orang kafir ini menanyakan hal tersebut , sayyidina ali menjawab,
” pertama aku berniat membunuhmu karena Allah, tapi ketika kamu meludahiku, terbesit perasaan marah kepadamu, maka aku urungkan niat membunuhmu krn ada niat selain Allah dihatiku…”
Gus Dur tidak mau minta maaf kalau niatnya karena ingin mempertahankan jabatan, gus dur tidak gila jabatan,dan gus dur memang sudah tahu kalau masa kepemimpinannya Cuma sebentar, dan kita semua tahu gus dur akhirnya berhasil diturunkan dari kursi kepresidenan karena kasus yg dibuat2 yaitu kasus buloggate.
Paijo dan kawan-kawannya terdiam mendengar cerita wali paidi ini,mereka merasa baru mendengar cerita gus dur dengan kiai rohimi, mereka sangat penasaran
“ apakah kang paidi pernah bertemu dg kiai rohimi.” Tanya paijo penasaran
“ tidak pernah “ jawab wali paidi santai dg menyedot rokoknya
“ lalu sampeyan dapat cerita dari mana “ Tanya paijo lagi makin penasaran
Wali paidi tidak menjawabnya, dia hanya tersenyum dan menyeruput selepek kopi lalu ngeloyor pergi
WALI PAIDI 14
setelah cerita soal gus dur , wali paidi ngeloyor pergi, dia berjalan terus tanpa memperdulikan arah dan tujuan, berjalan terus sambil menikmati rokoknya, sudah berapa lama dan seberapa jauh wali paidi berjalan dia sendiri tidak tahu,
wali paidi seperti tidak sadar tiba2 saja hatinya dipenuhi dzikir dg Allah dan bersama Allah, wali paidi merasakan seakan-akan dia tidak berjalan diatas bumi, dia seperti terbang,tubuhnya ringan dan hatinya di penuhi kebahagiaan. 
wali paidi baru tersadar ketika adzan subuh berkumandang, dan dilihatnya di depan ada sebuah masjid yg semuanya terbuat dari bambu, wali paidi berhenti sebentar, dilihatnya didalam masjid sudah banyak sekali orang,
ada yg pakai jubah, pakai serban ada juga yg pakai sarung dan berkopyah, ada juga yg memakai celana tp tetap juga pakai kopyah, yg membuat wali paidi kagum adalah didalam dan diluar masjid itu tidak ada lampu sama sekali, tapi masjid dan areal sekiarnya tampak terang benderang, tampak cahaya keluar dari para orang 2 yg berada di dalam masjid, cahaya mereka inilah yg menerangi seluruh masjid, 
tanpa sadar wali paidi memandangi tangannya, apa dia ikut juga bercahaya, wali paidi kaget ternyata tangannya juga mengeluarkan cahaya, wali paidi meneruskan pandangannya, dan ternyata kakinya dan seluruh badannya juga bercahaya....
setelah sadar bahwa dirinya juga bercahaya, wali paidi mulai berani memasuki masjid dan ikut sholat berjamaah, wali paidi sholat di barisan paling belakang krn hanya di barisan ini ada tempat yg kosong sedang tempat yg lain sudah penuh, wali paidi melihat disela - sela tubuh para jamaah yg bercahaya seorang imam yg cahayanya sangat terang, sehingga wali paidi tidak bisa melihat wajahnya, tubuhnya dikelilingi cahaya yg sangat terang, wali paidi baru sekali ini merasakan sholat yg begitu indah dan sangat syahdu, suara imam yg begitu merdu, dan wali paidi seakan-akan diajak berjalan mengelilingi rahasia2 ayat - ayat Allah yg dibaca oleh sang imam sholat. 
setelah mengucapkan salam dan selesei sholat wali paidi baru tersadar ternyata disampingnya ini ada orang yg sangat dikenalnya, mbah parmin seorang kusir bendi dikampungnya, ternyata mbah parmin ini tubuhnya juga bercahaya, sebelum wali paidi hilang dari rasa kagetnya , mbah parmin sudah berkata kepadanya
" paidi...tolong kalo nanti dirumah jangan bilang siapa-siapa tentang masalah ini"
"baik mbah.."jawab wali paidi meneruskan dzikirnya 
sehabis dzikir baru wali paidi mulai ngobrol lagi dg mbah parmin 
"mbah siapa yg ngimami sholat subuh ini" tanya wali paidi 
"beliau baginda Nabi Muhammad" jawab mbah parmin 
"dan dibarisan depan itu adalah wali2 qutb, dan dibarisan berikutnya wali2 yg derajatnya dibawah wali qutb, mereka berbaris sesuai tingkatannya, baik yg sudah meninggal maupun yg masih hidup, semuanya hadir disini,"mbah parmin meneruskan penjelasannya 
wali paidi tersenyum dan mbah parmin juga tersenyum karena mereka berdua sadar kalau berada dibarisan yg paling belakang, tidak lama kemudian acara dilanjutkan dg bersalam-salaman, sambil membaca sholawat, wali paidi bertemu guru mursyidnya dan wali2 yg selama ini cuma mendengar tentang ceritanya saja, wali paidi begitu bahagia karena bisa bersalaman dg para wali2 y selama ini sangat dicintainya dan dihormatinya, setelah acara bersalaman selesei, para wali pergi sendiri-sendiri dan tiba2 hilang entah kemana , tinggal wali paidi dan mbah parmin aja yg berada didalam masjid, setelah semua sudah pergi, baru wali paidi dan mbah parmin keluar dari masjid
"dimanakah ini mbah..."tanya wali paidi kepada mbah parmin
"di gunung pring magelang jawa tengah "jawab mbah parmin 
wali paidi menoleh kebelakang , ternyata masjid itu sudah hilang 
"udah di, aku pergi dulu yah, assalamuálaikum... "kata mbah parmin dan bersalaman dg wali paidi 
mbah parmin berjalan disela-sela pepohonan dan lama-lama kelamaan hilang 
"mbah...mbah..tunggu sebentar."wali paidi memanggil mbah parmin tapi mbah parmin sudah hilang ditelan keheningan hutan belantara...
"wadoh mbah...aku sebenarnya mau pinjem duwit buat sangu pulang .."wali paidi berkata sendiri
"terpaksa ngandol truck lagi ini.....wah..wah..." wali paidi dg tersenyum melangkah pergi juga..... 
"selama ada rokok dan kopi gak masalah...syukur alhamdulillah "ucap wali paidi dg mengeluarkan rokok dari selipan kopyahnya lalu menyalakannya ....dan meneruskan perjalanannya 
wali paidi tidak berani mencoba ilmu melipat bumi yg dimilikinya, karena wali paidi takut kesasar-kesasar seperti waktu itu wali paidi berjalan sambil mengenang kembali pertemuannya dg para wali juga baginda nabi barusan, walau paidi tidak dapat begitu jelas melihat wajah rosulullah, krn sangat terangnya nur cahaya tg terpancar dari tubuh rosulullah...
wali paidi masih ingat perkataan rosulullah ketika acara bersalam- salaman tadi,bahwa bala'' atau adzab Allah akan diturun, para wali disuruh oleh baginda Nabi untuk bersiap-siap menerimanya sesuai dg tingkatannya.....
ketika bala' atau adzab turun yg menanggung pertama kali adalah para wali2 Allah sesuai dg tingkatannya, semakin tinggi derajadnya semakin besar pula adzab yg ditanggungnya, para wali ini melakukan hal tersebut supaya ketika adzab itu sampai kepada umat manusia lainnya tinggal sedikit dan ringan, masya Allah betapa besar rasa cinta mereka kepada kita semua, kadang bala' atau adzab Allah itu tidak sampai menimpa umat manusia karena sudah habis ditanggung para wali, kalau bala' atau adzab Allah itu begitu besar dan luas maka
adzab itu baru menimpa manusia, dan bala' atau adzab yg paling ringan yg diterima oleh umat manusia adalah "ndas ngelu gak ngerti sebabe" kepala pusing tidak tahu penyebabnya disertai dg perasaan sedih dan galau yg tidak tahu penyebabnya juga... tanpa terasa wali paidi sudah sampai dijalan raya dan dilihatnya ada sebuah truck yg melintas, wali paidi menyetop dan minta tunutan.....
WALI PAIDI 15
Setelah dari pertemuan di gunung pring magelang jawa tengah, walipaidi jatuh sakit, karena perjalanan yg ditempuh wali paidi tidak semestinya, wali paidi pindah dari truck satu ke truck lainnya, kadang kehujanan kadang kepanasan, dan tubuh wali paidi tidak kuat menerima semua itu dan jatuh sakit. Wali paidi terbaring tak berdaya dipembaringan, badannya panas, matanya terlihat semakin cekung karena kurang tidur, tapi senyumnya masih tetap sama, cerah dan menyenangkan seperti orang tidak sakit, para tetangga satu persatu menjenguk wali paidi, ada yg membawa buah2an dan ada yg memberi uang, sebagian para tetangga berinisiatif mengantarkan wali paidi untuk berobat di rumahsakit terdekat , tapi wali paidi menolaknya
“terima kasih, biarlah , 2 atau 3 hari akan sembuh sendiri “ jawab walipaidi
Para tetangga sangat sayang kepada wali paidi ini, bukan karena wali paidi ini wali ( karena para tetangga tidak tahu kalau paidi ini seorang wali ) dan bukan juga karena wali paidi ini orang kaya tapi karena wali paidi ini orang yg dermawan, suka menolong dan sopan terhadap yg tua dan sayang terhadap yg muda
Ketika memasuki hari ketiga , tubuh wali paidi demam tinggi , sehabis sholat isya yg dilakukan dg terbaring,
tubuh wali paidi tdk kuat menahan, dan wali paidi tidak sadar ( pingsan ) , dia baru tersadar ketika merasakan ada orang yg menyeka tubuhnya dg handuk dingin, orang ini sangat ganteng dan bersih,seorang pemuda yg sangat tampan
“ siapakah anda “ tanya wali paidi
“ saya adalah amalan sholawat yg biasa sampeyan baca, saya akan menjaga sampeyan sampai sembuh“ucap pemuda ini
Wali paidi kaget juga mendengar penuturan pemuda ini,
“ apakah aku sudah mati “ tanya wali paidi
Dg tersenyum pemuda ini menjawab “ belum “
Wali paidi tertegun dan terdiam, tidak lama kemudian ada yg mengetuk pintu kamar wali paidi
“ assalamu’alaikum...” ucap tamu tsb
“ wa alaikum salam ..” jawab wali paidi dan pemuda ini berbarengan
Pemuda ini membungkukkan badannya dan berbisik kepada wali paidi
“ kang, tamu yg datang ini adalah malaikat “ bisik pemuda
“ apakah malaikat izrail “ tanya wali paidi
“ hehehe, bukan tapi malaikat rohmat “ jawab pemuda
“ kalau begitu bukakan pintu kamarnya mad, gak pa2 kan kalau kamu aku panggil somad “ ujar wali paidi
“ iya gak pa2 kang “ jawab somad dg membuka pintu kamar
Tampaklah yg masuk seorang pemuda yg juga tampan dg membawa baskom
“ siapakah anda “ tanya wali paidi
“ saya malaikat rohmat “ jawabnya
“ kopikah yg kau bawa di baskom itu“tanya wali paidi
“ hahaha...kang..kang “ somad tertawa mendengar pertanyaan wali paidi
Malaikat rohmat lalu meletakkan baskom di meja sebelah tempat tidur wali paidi
lalu menjawab “ bukan kang, tapi air dari telaga kausar guna diminum dan buat wudlu”
Lalu malaikat yg berwujud pemuda tampan ini pamit, dan sekitar 5menit kemudian datang tamu lagi,
ternyata baginda nabi muhammad yg datang, kamar wali paidi lansung harum semerbak, wali paidi berusaha bangkit, tapi nabi menyuruhnya tetap berbaring
“ ali firdaus, bergembiralah...karena derajadmu sudah dinaikkan oleh Allah “ ucap nabi kepada wali paidi
Nama wali paidi ini memang sebenarnya ali firdaus, tapi nabi khidir memanggilnya dg sebutan paidi , nama yg berasal dari kata faedah, nabi khidir berharap wali paidi ini menjadi orang yg berfaedah, karena sebaik2 manusia adalah orang yg bermanfaat buat sesamanya dan itu akhirnya terbukti
Wali paidi mendengar perkataan nabi ini hanya bisa menangis, tidak bisa berkata kata, dia hanya bisam enangis dan menangis lagi. Setelah nabi keluar, datanglah nabi khidir, beliau nabi khidir banyak menurunkan ilmu2 hikmah yg luar biasa kepada wali paidi, walaupun pertemuan wali paidi dg nabi khidir ini begitu singkat tapi ilmu yg didapat wali paidi sama dg ilmu orang yg belajar selama 100 tahun.
Berikutnya datang silih berganti wali2 yg dikenal wali paidi, dan menjelang shubuh datanglah mas kiai mursyid guru dari wali paidi, ketika mas kiai mursyid datang, tubuh wali paidi sudah segar dan sehat, mas kiai mursyid datang dg membawa kopi dan rokok, setelah sholat shubuh berjamaah dg mas kiai mursyid , mereka melanjutkan dg acara ngopi dan ngerokok bareng, wali paidi sekali lagi dapat wejangan2 dari mas kiai mursyid,
mas kiai mursyid sedikit membuka rahasia arsy, membuka jalan yg akan dihadapi wali paidi kelak, dan setelah sholat dhuha mas kiai mursyid pulang,
Memang para wali2 Allah itu ketika sakit banyak mendapatkan ilmu2 hikmah yg luar biasa, kita melihat mereka dg pandangan kasihan karena sakit yg di deritanya, tapi dibalik itu semua para wali2 Allah sangat berbahagia ketika dirinya sakit.

Rabu, 18 Oktober 2017

WALI PAIDI 9-12

(Pengarang : tidak tahu, diambil dari blog ekapitano)

wali paidi berpenampilan lain dari biasanya, dia tampil gaul sekali, memakai sepatu unkl347, celana jeans pensil airplane system, dan kaos merk spilis infection, walaupun semua pakaiannya ini pemberian dari adik mas kiai mursyid yg kebetulan buka toko pakaiandistro….. dan dengan memakai kaca mata BL hitam invictus , wali paidi berangkat untuk memenuhi undangan mas kiai mursyid dalam rangka tasyakuran dan pembukaan toko onderdil barunya yang mana semua barangnya lansung didatangkan dari luar negeri, mas kiai mursyid ini kalau bisnis memang tidak mau setengah2 , sekali terjun beliau langsung menyelam sekalian
sekitar jam 09:00 pagi wali paidi sudah sampai ditoko mas kiai mursyid, tampak terop yg mewah yg tidak begitu besar berada di depan toko, dibawah terop sudah berjajar rapi kursi yg terbungkus kain putih yg sebagian besar sudah terisi, di depan terop ada geladak kecil yg juga tertutup kain putih yg diatasnya ada karpet merah yg disebelah kirinya ada piano semacam elektone, music barat slowrock berkumandang mulai awal acara,
yang unik, ada sebagian tamu yg datang memakai kopyah dan sarung sedang tamu lainnya berpaikan ala executive muda, memang mas kiai mursyid ini mengundang seluruh pelaku bisnis didalam kota dan sebagian dari luar daerah, mas kiai mursyid ini menyeting acara pada pembukaan tokonya ini dg model seperti acara pembukaan toko onderdil pada umumnya tidak seperti acara yg biasa dilakukan seorang kiai di kalangan pesantren apalagi mas kiai ini adalah seorang mursyid.
Wali paidi tidak lansung duduk ditempat acara, tapi langsung menuju dapur umum mecari kopi, setelah dapat kopi wali paidi duduk di podjok toko, mengeluarkan sebatang rokoknya sambil menunggu kedatangan mas kiai mursyid, sambil menyedot rokok mastna wastulasa warruba’ wali paidi mengawasi semua temu yg datang, wali paidi tersenyum kecil ketika melihat kekikuk an para tamu yg memakai kopyah dan sarung itu, mereka tampak rikuh duduk dikelilingi para tamu yg berpenampilan beda dari mereka dan di tempat yg acaranya tidak di duga oleh mereka sebelumnya,
dari arah belakang datanglah seorang pemuda yg penampilannya seperti wali paidi ini, mengahampiri dan duduk disamping wali paidi, pemuda ini adalah adik mas kiai mursyid.
‘’ udah lama kang..’’tanya pemuda ini setelah mrk bersalaman
‘’ gak, barusan aja dating…” jawab wali paidi
Sebelum wali paidi bertanya soal tamu yg berkopyan dan sarungan itu, adik mas kiai mursyid ini sudah menjelaskan kpd wali paidi tetang mereka
‘’ anu kang..sebenarnya mas kiai mursyid meminta bantuan kepada kiai akhmad untuk mendatangkan santri – santrinya untuk datang kesini guna membantu bagian akomodasi (bagian angkat2 meja) tapi terjadi salah paham, ternyata yg dikirim kiai ahmad kesini adalah para ustads dan penggede2 thoriqoh, dikiranya mas kiai mursyid mengadakan acara kumpulan thoriqoh, jadinya ya seperti ini hehehe…” adik mas kia mursyid menjelaskan kpd wali paidi
“ oh..begitu tho ceritanya…” jawab wali paidi
Tidak lama kemudian datanglah mas kiai mursyid dg bercelana jeans di iringi cewek2 cantik yg berpakaian minim, tampak seksi2 dan mulus2…..mereka ini para sales promotion girl yg didatangkan mas kiai mursyid untuk mengisi diacara pembukaan tokonya ini
Para tamu bertepuk tangan menyambut kedatangan mas kiaimursyid ini, kecuali para tamu yg berkopyah dan sarungan , mereka hanya melongo dan terheran-heran melihat tingkah dan gaya mas kiai mursyid ini, memakai jeans dan dikelilingi cewek2 cantik…..dihati sebagian para penggede2 thoriqoh ini mulai timbul keraguan atas kemursyidan mas kiai ini, dan memang para penggede2 thoriqoh ini sebagian besar dulunya adalah murid abahnya…
Setelah acara ceremonial dimulai dan peresmian atas dibukanya toko onderdil ini sudah dilakukan tibalah waktu hiburan, music mulai mengalun lagi dan yg lebih menggeparkan, mas kiai mursyid ini tampil di panggung mini berjoget ria bersama para sales promotion girl yg berjumlah 15 orang ini..
Para penggede2 thoriqoh semakin melongo melihat mursyid mereka berjoget dan bersenda gurau dg para sales promotion girl yg rata – rata cantik dan seksi ini, wali paidi hanya tersenyum melihat tingkah dan gaya mas kiai mursyid, wali paidi melihat diantara sales promotion girl ini ada satu yg wajahnya sangat mirip dg mulan jameela…wali paidi hanya membathin
“ ada – ada aja mas kiai mursyid ini..”
Tiba –tiba mas kiai mursyid ini turun dr panggung mini dan menghampiri wali paidi, selanjutnya menggandeng tangan wali paidi, ditarik ikut dan diajak joget diatas panggung mini dan mas kiai mursyid ini menggandengkan wali paidi dg cewek yg wajahnya mirip dg mulan jameela itu
Ketika wali paidi memegang tangan cewek yg sangat mirip mulan jameela ini detak dzikir jantung wali paidi semakin kencang, dari tangan cewek ini terdengar kalimat “ ya..latief…ya latief…ya..latief…”
Dan dari paha dan pantat sicewek keluar kalimat “ ya…jamal…ya..jamal…” dari seluruh anggota badan si cewek ini mengeluarkan kalimat2 asmaul husna…
Wali paidi seakan berjoget ditaman surga, music dan suasana berubah seperti di surga, bunga – bunga yg indah bermunculan disekitar taman harum semerbak mewangi…wali paidi berjoget berputar putar mengikuti alunan music yg begitu indah….
Wali paidi baru tersadar ketika mendengar suara mas kiai mursyid “ wes kang…ayo balik ke dunia lagi, jangan disurga terus…ini acara jualan onderdil belum selesei…hehehe…..,,,,,,
WALI PAIDI 10
Sehabis dari acara peresmian toko mas kiai mursyid, wali paidi pamit pulang, sebenarnya uang wali paidi ini sudah habis sama sekali dikasihkan kepada tamu-tamu mas kiai mursyid yg bersarug dan berpeci itu, sebagai uang kaget, kaget atas acara yg begitu menghebohkan. mas kiai mursyid yg tahu kalau wali paidi ini kehabisan uang malah menggodanya, ketika wali wali paidi pamit padanya
“ kang..duwit sampeyan kan masih banyak, jadi aku wes gak usah nyangoni, ini garam aja sampeyan bawa…” ucap mas yai musyid
"hehehe…iya mas yai terimakasih…”ucap wali paidi
Memang mulai mbah yai, abah yai sampai mas yai mursyid ini garam adalah cenderamata pondok beliau-beliau ini, garam “suwuk” ini bisa digunakan untuk apa saja, mengobati penyakit dhohir maupun bathin, dan masih banyak kegunaan lainnya tinggal niatnya apa bagi yg menggunakannya…
Adik mas kiai mursyid menawarkan untuk mengantar wali paidi ke terminal tapi wali tidak mau
“ saya jalan kaki saja sambil jalan-jalan menikmati pemandangan..” ucap wali paidi kepada adik mas kiai mursyid
Setelah bersalam salaman wali paidi pamit dan meneruskan berjalan ke arah terminal, dzikir selalu menyertai setiap langkah wali paidi ini, ketika wali paidi melintasi jalan di pinggir alun-alun ada segerombolan pemuda yg
mengawasi wali paidi, dg tersenyum wali paidi meneruskan langkahnya, wali paidi sebenarnya sudah tahu kalau sebentar lagi dia akan dicegat dan di palak dimintai duwit oleh mereka, ini yg jadi ganjalan hati wali paidi, karena dia sudah gak punya uang sama sekali, dia akan malu sekali karena tidak bisa memberi kpd orang yg meminta
“kasihan mereka kalau sampai tidak mendapatkan uang dariku” bathin wali paidi
Wali paidi berusaha menghidar karena malu, dia menyebrang jalan berusaha menghindari mereka tapi gerombolan pemuda ini mengikutinya dan satu orang maju kedepan mencegat wali paidi
“ duwit..serahkan duwitmu..ayo cepat…” ucap pemuda itu yg rupanya pimpinan gerombolan ini
Wali paidi dengan tersenyum membuka kaca mata hitamnya dan melihat satu persatu para pemuda gerombolan ini, di kaos pimpinan gerombolan ini ada symbol hati yg bersinar yg bertuliskan “SH” ,
mereka yg melihat wali paidi yg begitu tenang jadi keder, dan mereka heran melihat ketenangan dan tampak tidak ada ketakutan sama sekali diwajah wali paidi
“ mohon maaf yg sebesar- besarnya aku tidak punya uang sama sekali, maaf aku membuat kalian kecewa, uangku sudah habis kukasihkan kepada orang lain “ ucap wali paidi kepada ketua gerombolan ini
Ketua gerombolan ini hatinya jadi bergetar ketika melihat tatapan mata wali paidi yg begitu teduh, hati pemuda ini jadi damai, dan tanpa disadari mata pemuda ini mulai berkaca-kaca, pemuda ini mulai teringat dg dosa-dosanya selama ini, pemuda ini juga tidak tahu mengapa hatinya begitu trenyuh dan teringat dg masa
lalunya teringat dengan pesan- pesan gurunya dahulu
Kawanan gerombolan ini juga ikut terdiam melihat pimpinan mereka diam tak bergerak sama sekali, mereka jadi heran, biasanya mas gohell (yg nama aslinya sholeh) ini kalau ada orang dimintai duwit tapi tidak memberi lansung dipukulinya sampai kelenger tapi sekarang tidak bergerak menghadapi pemuda ini
“ saya tidak bisa memberi apa- apa, ini ada garam kalau sampeyan mau, katanya ibu sampeyan sekarang sakit…” ucap wali paidi kepada pimpinan gerombolan ini yg ternyata bernama gohell
Pemuda yg bernama gohell ini jadi heran setengah mati, pemuda distro ini (wali paidi) kok bisa tahu kalau sekarang ibunya lagi sakit dan sudah berhari – hari ini hatinya galau memikirkan penyakit ibunya yg gak sembuh-sembuh, hatinya begitu trenyuh dg perhatian wali paidi terhadap ibunya, karena selama ini semua orang dikampungnya tidak ada yg perduli dg keluarganya mereka hanya mencibir tidak pernah memperhatikan keluarganya
Tanpa bisa ditahan pemuda ini terduduk dihadapan wali paidi dan menangis tersedu-sedu…….
( bersambung )
WALI PAIDI 11
 Anak buah gohell yg berjumlah tujuh orang ini lebih heran lagi melihat pemimpin mereka terduduk dan menangis tersedu-sedu dihadapan wali paidi, tanpa dikomando mereka mendekati pimpinan mereka dan membuat pagar betis melingkari wali paidi dan gohell, mereka berdiri melingkar menutupi mereka supaya orang – orang tidak tahu kalau pimpinan mereka menangis, mereka malu kalau orang-orang melihat pimpinan mereka menangis,
 masak pimpinan preman kok nangis…(he..he..he..)
Wali paidi menepuk nepuk pundak gohell, dan menariknya untuk berdiri lalu berkata :
“ udah mas, aku sama sampeyan ini masih saudara jadi gak usah sungkan…”
Gohell berdiri dan mengusap air matanya, kemudian merangkul wali paidi
“ makasih…mas…” ucap gohell kpd wali paidi
Mereka lalu bersalaman di ikuti seluruh anak buah gohell juga bersalaman kepada wali paidi. Suasana menjadi cair kembali,tidak lama kemudian suasana jadi akrab, seakan wali paidi dan gerombolan gohell ini adalah teman yg sudah lama kenal, karena wali paidi ini pintar mengeluarkan joke-joke segar yg membuat gohell dan anak buahnya tertawa terpingkal-pingkal
“ ayo ngopi dulu mas….” Ajak gohell kpd wali paidi
“ monggo…..” jawab wali paidi
Mereka berdua dan seluruh anak buah gohell menuju ke warung dipinggir jalan, setelah mengambil tempat duduk mereka memesan kopi, anak buah gohell menunggu di luar warung
“ mas kalo bisa sampeyan berhenti malak orang, kasihan gurumu mas…” ucap wali paidi
“ iya mas, saya akan berusaha mencari kerja yg bener, do’akan aja…” sahut gohell
“ jangan sampai perguruan sampeyan Setia Hati ( SH ) itu menjadi singkatan Perguruan Sakit Hati, gunakan kepandaian silatmu itu sebagai senam untuk kesehatan, itu yg cocok untuk jaman sekarang ini, beda dg jaman ketika orang islam masih punya musuh dulu, jangan belajar silat untuk mencari kesaktian atau untuk perisai diri,
karena perisai diri yg lansung dari Allah adalah shodaqoh, belajarlah silat hanya untuk kesehatan, maka kamu tidak akan mencari musuh atau dicari musuh…” kata wali paidi
Sambil nyeruput kopinya wali paidi berkata lagi kepada gohell
“ kalo belajar silat untuk mencari kesaktian atau kekuatan jadinya ya seperti ini, sesama saudara seperguruan tawur, tidak rela melihat perguruan lain unjuk kekuatan, seperti kemarin terjadi penyerbuan terhadap konvoi perguruan kera sakti yg diduga dilakukan oleh perguruan SetiaHati…”
“ iya mas, memang aku dulu belajar ilmu silat untuk mencari kesatian / kekuatan , setelah lulus aku bingung gimana cara melihat kalau aku ini sudah kuat, akhirnya aku mencari gara-gara supaya punya musuh dan keterusan sampai jadi seperti sekarang ini..”ucap gohell sambil menunduk
Setelah ngobrol-ngobrol yg cukup lama gohell ini akhirnya terbuka hatinya, mengerti tentang apa arti hidup ini, mengerti manusia itu tinggal menjalankan peran dari Allah, mengerti akan dirinya berperan sebagai apa dan menjalankan sebaik-baiknya peran trsebut, ada yg berperan sebagai ulama, guru, pedagang, petani dll, hanya ketaqwaan kepada Allah yg dinilai dari menjalankan peran tersebut
“ trus sampeyan sekarang mau kemana “ Tanya gohell kepada wali paidi
“ mau ke terminal “ jawab wali paidi singkat
“ hehehe..maksudku tujuan sampeyan dari terminal “ Tanya gohell lagi
“ mau sowan kepada salah satu guruku…” jawab wali paidi
“ kalau begitu mari saya antar “gohell menawari wali paidi
“ baiklah, ayo…” ucap wali paidi
Gohell mendekati pemilik warung dan menanyakan habis berapa semuanya, pemilik warung terdiam merasa heran dengan sikap gohell, karena biasanya gohell ini kalau makan minum di warungnya tidak pernah bayar, pemilik warung tersebut sangat gembira dg perubahan sikap gohell ini
“ udah gak usah bayar mas, anggap saja ini sebagai selamatan buat mas, selamatan kalau sampeyan telah terlahir kembali, mudah-mudahan tobat sampeyan ini sebagai taubatan nasuha..”ucap pemilik warung kepada gohell
Setelah mengucapkan terimakasih gohell mengantarkan wali paidi ke terminal, dalam perjalanan gohell menanyakan perihal tentang orang –orang sholeh yg di ketahuwali paidi, wali paidi menceritakan dg singkat perihal mereka, tentang sifat dan kelebihan para orang-orang sholeh tersebut, tidak begitu lama akhirnya mereka sampai keterminal, Gohell memanggil salah satu anak buahnya dan membisikkan sesuatu kepadanya,lalu anak buahnya itu pergi,
“ jangan berangkat dulu mas,tunggu sebentar” kata gohell kpd wali paidi
Tidak begitu lama anak buah gohell itu datang sambil menyerahkan sesuatu kpd gohell, lalu gohell mendekati wali paidi dan menyerahkan sesuatu tsb kepada wali paidi
“ ini mas tolong jangan ditolak “ucap gohell kpd wali paidi
Ternyata sesuatu tersebut didalamnya ada uang ribuan yg sebagian sudah kumal, dan ada 2atau 3 uang lima ribuan, wali paidi terkejut ketika menerima uang daari gohell tersebut
“ jangan kuatir mas, itu bukan uang haram, itu uang sumbangan dari teman-teman , dan saya minta dg sangat jangan ditolak“ jelas gohell kpd wali paidi
Wali paidi menerima pemberian gohell tersebut, setelah bersalaman wali paidi naik ke atas bus, masih banyak bangku kosong, wali paidi mencari tempat yg enak buat duduk, akhirnya wali paidi memilih tempat ditengah,setelah bus baru berjalan tampak pedagang rokok naik ke atas bus menjajakan dagangannya,
ketika wali paidi hendak memanggilnya sipedagang tersebut sudah menghampiri wali paidi dan menyerahkan sebungkus rokok Dji Sam Soe dan berkata
“ ini pemberian dari mas gohell sebagai rasa terimakasih.”
Begitu juga dengan pedagang-pedagang yg lain, di dalam perjalanan mereka semua mengasihkan satu barang dagangannya kepada wali paidi atas nama gohell, mulai penjual minuman sampai penjual kacang, bahkan penjual bollpoint dua ribu dapat 3 juga menyerahkan bollpointnya atas nama dan rasa terimakasih gohell kpd wali paidi, ketika wali paidi mau membayar karcis bus, pak kondektur juga membebaskan wali paidi atas nama gohell juga, wali paidi hanya geleng-geleng kepala
“ gendeng, sholeh ini…..” bathin wali paidi tersenyum sambil teringat wajah gohell sekitar dua jam perjalanan,
wali paidi akhirnya sampai disebuah kota yg dulunya adalah sebuah wilayah kerajaan majapahit, wali paidi turun sambil membawa satu kresek besar yg berisi minuman dan makanan ringan pemberian dari pedagang-pedagang asongan di atas bus, baru melangkah turun dari bus wali paidi lansung dihampiri seorang gila yang berambut gimbal, orang gila tersebut langsung menarik – narik tas kresek wali paidi
“ di. .paidi…sini minuman dan makanan ini punyaku..” ucap orang gila tsb, lalu ngeloyor pergi
Wali paidi membiarkan saja tas kreseknya direbut, dan dia hanya terus mengikuti orang gila tsb karena dia penasaran, orang gilaini kok tahu namanya….
WALI PAIDI 12
Terlihat di sudut terminal orang gila ini tertawa-tawa menikmati makanan dan minuman hasil rampasannya, wali paidi berjalanperlahan mendekati orang gila tsb, dan kira-kira setelah jarak wali paidi dan orang gila itu berjarak 10meteran orang gila tsb berkata dg masih makan dan minum
“ gak usah heran di, orang yg dekat dg tuhannya apa yg tidak di ketahui di muka bumi ini, yg diketahui gusti Allah juga diketahui oleh para kekasihnya, apalagi namamu terkenal di langit sana, namamu seringkali muncul karena seringnya kamu usul ke gusti Allah..”
Dg masih memegang minuman sprite kaleng orang gila tsb berkata lagi
“ para malaikat sering berkata,gusti wali paidi usul begini, gusti wali paidi minta begini, hampir semua malaikat mengenalmu ,karena seringnya kamu minta dan usul ke gusti Allah…. seharusnya kamu malu di, minta-minta terus seperti pengemis….hehehe “
Wali paidi terdiam, seperti ditelanjangi, wali paidi menghampiri orang gila tersebut dan mencium tangannya, ketika wali paidi memegang tangannya,wali paidi kaget karena tangan orang gila ini bagaikan tidak ada tulangnya terasa halus, begitu lembut dan berbau sangat wangi, ketika wali paidi mau menanyakan namanya, orang gila ini mendahului berkata :
“ kamu gak usah tahu namaku,udah sana… kamu pergi sowan ke kyaimu sana, nanti kita bertemu disana, dan kalau kamu melihat kyaimu sedang ada tamu agung kamu sebaiknya lansung pamit aja…"
Wali paidi cuma mengangguk terdiam ,setelah mengucapkan salam wali paidi pergi dari situ dan berangkat untuk sowan ke kyainya. wali paidi melanjutkan perjalanan dg naik becak, setelah sampai wali paidi langsung menuju ke ruangtamu, disana dia disambut salah satu santri kyai yg selalu standbay melayani tamu – tamu, belum lama duduk, ada dua tamu yg juga mau sowan ke kyai, mereka berdua duduk disamping wali paidi, tidak seperti biasanya kyai kali ini tidak langsung menemui mereka bertiga, wali paidi dan kedua tamu menunggu sekitar satu jam lebih baru kyai keluar wali paidi dan kedua tamu lansung bersalaman dg kyai, mereka bertiga mencium tangan kyai dg penuh ta’dzim, yg sangat berbeda sikap wali paidi terhadap kyai ini,wali paidi tampak sangat ta’dzim berhadapan dg kyai, wali paidi hanya bisa menunduk, dan tampak butiran-butiran air mata mulai membasahi pipi wali paidi,setelah kyai baru saja duduk, wali paidi maju bersalaman lagi dan mohon pamit, kyai hanya tersenyum dan merestui wali paidi,
“ iya di, salam aja ke dulur-dulur semua “ ucap kyai
“ inggih kyai…” jawab wali paidi dg masih menunduk
Kedua tamu ini heran melihat sikap wali paidi, mereka menunggu begitu lama tapi setelah kyai keluar, wali paidi kok lansung mohon pamit. Satu diantara dua tamu ini penasaran dan menanyakan hal tersebut kepada kyai
“ kyai, mas tadi itu menunggu panjenengan dg kami begitu lama,tapi setelah kyai datang, mas tadi lansung mohon pamit ada apa gerangan kyai.” Tanya tamu
“ hmm…..gimana yah, kamu lansung aja ke orangnya dan tanyakan hal itu, dia belum pergi jauh, sekarang dia masih duduk-duduk dipagar jembatan “ jawab kyai
Setelah mohon ijin dan keluar sebentar tamu tadi mencari wali paidi, dan benar apa yg dikatakan kyai, wali paidi masih duduk dipinggir jembatan
“ assalamu’alaikum…” ucap tamuini kepada wali paidi
“ wa alaikum salam…” jawab wali paidi
“ maaf mas, saya penasaran dg sikap sampeyan tadi, kok lansung mohon pamit ketika baru ketemu kyai…” Tanya tamu dg penasaran
“ hmm, gimana tidak lansung mohon pamit kang, wong disamping kanan kyai ada baginda rosul dan disamping kiri kyai ada nabiyullah hidir, apa yg mau saya omongkan kalau mereka berdua hadir di samping kanan dan kiri kyai…..” jawab wali paidi dg mata yg berkaca - kaca
“oh……..” ganti si tamu jadi heran dan melongo
BERSAMBUNG...